Aliran Irigasi Selagan Raya Tertutup Material, Puluhan Hektar Sawah Alami Kekeringan
Daerah - Sabtu, 8 Februari 2025

@tingkap/Japri
Didampingi Babinsa Kepala BPP Kecamatan Selagan Raya Mukomuko cek kondisi irigasi dan lahan persawahan
MUKOMUKO, TINGKAP.CO - Seluas 671,39 hektar sawah di Kecamatan Selagan Raya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu selama ini dialiri irigasi teknis kelahan sawah di daerah itu. Namun, sejak terjadinya pendangkalan di aliran irigasi petani di daerah itu kesulitan menanam padi akibat kekurangan air.
Dari 671,39 hektar lahan persawahan hanya 40 hektar berkemungkinan besar dapat ditanami padi sehingga pada musim tanam tahun ini petani di Kecamatan Selagan Raya menurun drastis termasuk hasil panen juga ikut menurun.
Dengan terjadinya hal tersebut, Dinas Pertanian (Distan) Mukomuko melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang bertugas di Kecamatan Selagan Raya turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan.
Kepala BPP Kecamatan Selagan Raya, Idham, mengakui terjadinya kekeringan lahan sawah sehingga membuat petani kesulitan dalam mengelola persawahan untuk menanam padi saat musim tanam tiba.
"Dari 671,39 hektar sawah yang ada di Kecamatan Selagan Raya ini berkemungkinan besar hanya 40 hektar sawah yang dapat diolah petani dikarenakan mengalami kekurangan air," kata kepala BPP Selagan Raya kepada TINGKAP.CO, Jum'at (7/2) melalui sambungan telepon seluler nya.
Ia juga menjelaskan, "terjadinya kekeringan tersebut disebabkan tersumbatnya di hulu sungai sehingga aliran sungai ke pintu irigasi tidak maksimal pasalnya, timbunan material lebih tinggi dari aliran sungai," lanjut Idham.
"Kekeringan ini terdapat di Desa Talang Buai, untuk di lokasi Desa Talang Buai sebanyak 40 hektar yang mengalami kekurangan air ini jika di lakukan pengerukan dengan menggunakan ekskavator jenis Aksa saja itu bisa mencapai 90 hektar dapat dialiri air dalam waktu paling lama 6 hingga 7 jam," terangnya.
Kepala BPP Idham menambahkan, jika pengerukan terlaksana secepatnya berkemungkinan besar di bulan Februari ini petani sudah bisa mencapai target masa tanam sebab petani sudah mulai melakukan penyemaian pembibitan," ujar Idham.
"Petani sudah berupaya melakukan dengan cara bergotong royong memasukkan air ke lahan pesawahan namun hasilnya tidak maksima. Kita berharap adanya perhatian pemerintah untuk ikut andil membantu menerjunkan alat untuk melakukan pengerukan material meskipun belum cara keseluruhan karna untuk perbaikan Irigasi yang rusak biaya nya cukup besar," demikian Idham.
"Hasil panen petani di daerah itu sangat menurun drastis, dari hasil panen selama ini mencapai 4 hingga 5 ton permasalahan tanam sekarang hanya 2 sampai 3 ton saja," tandas Idham.
Sementara Babinsa Selagan Raya Tiga Juli yang ikut mendampingi BPP terjun kelokasi melakukan pengecekan menjelaskan, "berdasarkan instruksi presiden swasembada pangan perlu ditingkatkan di setiap daerah, oleh karenanya setiap lahan pertanian harus berjalan dengan baik," katanya.
"Untuk satu tahun masa tanam di tahun 2025 pada bulan Februari ini harus sudah siap tanam, karna berdasarkan pantauan kita di lapangan petani sudah melakukan pembibitan, pada bulan Februari hingga bulan puasa petani sudah melakukan penanaman," imbuh Babinsa.
Pemantauan yang dilakukan Kepala BPP Idham beserta anggota yang turun kelapangan untuk melakukan pengecekan kondisi aliran irigasi yakni, Julianto, Haryanto, dan didampingi tiga orang dari personil Babinsa Selagan Raya yakni Babinsa Tiga Juli serta dua anggota lain nya pada Rabu, (5/2/2025).
Pewarta: Japri
Penyunting: Ghea Reformita
©tingkap.co 2025