Seleksi PPPK
PPPK Bukittinggi Jelang Di Tes Urine BNN Diduga Kabur Berpeluang Gugur

Foto: Istimewa
Sekda Bukittinggi, Rismal Hadi, dugaan kaburnya PPPK jelang tes urine berpeluang gugur.
BUKITTINGGI, TINGKAP.CO - Proses seleksi calon pegawai PPPK (Pegawai Pemerintah Perjanjian Kontrak) dilingkungan Pemko Bukittinggi dilakukan tes urine seluruh calon baik perempuan maupun pria yang berlangsung Senin, (15/09/2025), di lantai satu ruangan Hall Balaikota .
Badan Narkotika Nasionsl ( BNN ) Provinsi Sumbar yang berwenang untuk menelusuri satu persatu untuk dilakukan pemeriksaan urine terhadap calon PPPK , muncullah fakta mengejutkan saat peserta tengah melakukan tes .
Diduga sejumlah calon pegawai PPPK paruh waktu kabur sebelum menjalani tes urine. Fakta yang terungkap dibenarkan Sekretaris Daerah Kota Bukittinggi, Rismal Hadi.
"Ada indikasi sejumlah calon kabur ketika dilakukan pengujian tes urine oleh Pemko bekerjasama dengan BNNP Sumbar," ujar Rismal mengakui jujur pada media.
Hasil sementara tes urine yang tersampaikan merilis catatan mengagetkan, dalam laporan BNNP Sumbar, tl sembilan peserta yang terindikasi menggunakan narkoba.
"Selain itu, 14 orang kabur sebelum menjalani tes urine, meskipun sudah mengisi daftar hadir. Fakta mencengangkan, namun semua hal masih menunggu tindak lanjut dari BKN melalui tahapan seleksi berikutnya," ulas Rismal.
Tes urine yang dilakukan Pemko Bukittinggi bekerjasama BNNP Sumbar, tidak sebatas prosedur tambahan, namun sebagai menguji integritas calon peserta tersebut .
"Pemko Bukittinggi berkomitmen menegakkan aturan yang ketat, untuk ciptakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bersih dan terindikasi dari Narkoba," tegasnya.
Selain tes urine calon PPPK paruh waktu dilarang memiliki tato, tindik, serta surat bebas tindak pidana dari Pengadilan.
Kita ingin membentuk lingkungan kerja yang sehat, disiplin, dan bebas dari narkoba,
Peserta yang kedapatan positif menggunakan narkoba, sudah dipastikan gugur. Begitu juga dengan peserta yang kabur sebelum tes urine, akan berpeluang gugur.
Peserta PPPK paruh waktu wajib memberikan laporan apabila mengkonsumsi obat dari dokter.
Kaburnya peserta sebelum tes urine dan ditemukan indikasi narkoba, merupakan tamparan keras bagi Pemko Bukittinggi.
Pemko bersama BNNP menegaskan tidak akan ada ruang bagi mereka yang terbukti mengkosumsi narkoba.
"Integritas calon pegawai harga mati. Seleksi ini bukan hanya mencari tenaga kerja, tapi membangun pondasi pemerintahan yang sehat," kata Rismal.
Konfirmasi dengan Walikota Ramlan Nurmatias, Rabu (17/09/25), terkait kaburnya PPPK jelang tes Urine Pemko bekerjasama dengan BNN Propinsi Sumbar, belum mendapat jawaban.
Pewarta: Syahyetti Syamra
Penyunting: Alfen Hoesin
©2025 tingkap.co